TikTok dilaporkan memberi tahu moderatornya untuk menurunkan atau menekan konten yang menampilkan orang-orang "jelek" atau pengguna yang menunjukkan tanda-tanda miskin.
The Intercept melaporkan bahwa kebijakan konten TikTok menilai penampilan fisik orang ketika menentukan apakah akan mempromosikan video mereka di platform. Intercept dapat memperoleh salinan dari kebijakan moderator ini, yang ditulis dalam bahasa Cina dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Kebijakan perusahaan menjabarkan jenis hal apa yang harus dicari moderator dalam hal menekan postingan. Ini mencakup karakteristik seperti "montok", "perut buncit", "wajah jelek", "orang lanjut usia dengan terlalu banyak kerutan", dan "kelainan bentuk wajah (tidak terbatas pada: gangguan mata, penyakit mulut bengkok, dan cacat lainnya). ”

“Tidak seperti video diversifikasi yang kontennya sendiri adalah fokus utamanya, dalam konten non-diversifikasi, karakter itu sendiri pada dasarnya adalah satu-satunya fokus video, oleh karena itu, jika penampilan karakter atau lingkungan pengambilan gambar tidak baik, video akan menjadi kurang menarik, tidak layak untuk direkomendasikan kepada pengguna baru, "kebijakan tersebut menyatakan sebagai alasan aturan.
Selain ciri fisik orang, moderator juga disuruh berhati-hati terhadap lingkungan syuting yang “lusuh dan bobrok”, seperti “permukiman kumuh”. Moderator juga diminta untuk berhati-hati terhadap dinding yang retak dan "dekorasi yang jelek" di latar belakang video.
Seorang juru bicara TikTok mengatakan kepada The Intercept bahwa kebijakan untuk menekan pengguna yang tidak menarik atau cacat "mewakili upaya awal yang blak-blakan untuk mencegah penindasan, tetapi tidak lagi diterapkan, dan sudah tidak digunakan lagi saat The Intercept mendapatkannya."
Digital Trends menghubungi TikTok untuk berkomentar lebih lanjut tentang laporan postingan yang dirahasiakan ini. Kami akan memperbarui cerita ini ketika kami mendengarnya kembali.
Sensor konten semacam ini hanya menambah api tentang tuduhan bahwa perusahaan menyensor berbagai topik dari pengguna transgender hingga Lapangan Tiananmen. Namun, perusahaan baru-baru ini mengumumkan Pusat Transparansi TikTok yang dimaksudkan untuk memungkinkan para ahli dari luar untuk melihat bagaimana moderasi konten di TikTok benar-benar berfungsi.
Dalam dua tahun lebih sedikit, TikTok telah dengan cepat mengumpulkan lebih dari satu miliar pengguna dan lebih dari 700 juta unduhan di seluruh dunia. TikTok memungkinkan pengguna untuk mengambil video pendek tentang diri mereka sendiri, yang dapat mereka lampirkan suara atau musik. Aplikasi ini juga menawarkan opsi penyesuaian lain seperti filter, stiker, dan efek khusus, menjadikannya populer di kalangan audiens yang lebih muda.